“Briket Batu Bara Sang Alternatif”
|
Energi
panas sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya.
Di daerah pedesaan masyarakat mendapatkan bahan bakar sebagai sumber energi
panas dari kayu, tetapi apabila ditinjau dari segi kelestarian lingkungan
pemakaian kayu sebagai bahan bakar dapat mengganggu ekosistem hutan. Sedangkan,
masyarakat kota yang telah beralih ke minyak tanah, gas, serta listrik merasa
terbebani dengan harga yang kian melonjak. Maka dari itu, perlu dicarikan
alternatif pengganti sumber energi tersebut. Alternatif pengganti energi itu
adalah pemakaian briket batu bara sebagai bahan bakar.
Briket
ini, memiliki banyak sekali keunggulan yaitu harganya yang terjangkau, kualitas
panas yang dihasilkan baik, tidak beresiko meledak, tidak mengeluarkan suara bising,
dan tidak berjelaga.
Tahukah
kalian? Sebenarnya, cadangan batu bara di Indonesia mampu memenuhi kebutuhan
energi di negara ini hingga lebih dari 100 tahun. Saat ini, kompor briket batu
bara telah mengalami inovasi oleh BPPT sehingga menghasilkan kompor briket yang
berkualitas dan mempunyai emisi gas buang rendah. Seiring dengan meningkatnya
kesadaran pemerintah dan masyarakat akan pentingnya penghematan bahan bakar,
kompor briket batu bara sudah banyak dipergunakan oleh rumah tangga dan
industri-industri kecil.
Keunggulan
buku ini begitu praktis menuntun kita agar mengetahui bagaimana cara
memanfaatkan sumber energi yang ada di lingkungan sekitar kita. Cover buku yang penuh warna serta bahasa
yang lugas nan santai menjadikan buku ini cocok dibaca oleh semua kalangan.
Kelemahan
buku ini terletak pada keberadaannya yang sudah sangat jarang ditemui dan lay out yang agak membosankan.
Namun,
terlepas dari ketidaksempurnaan buku ini dapat ditarik kesimpulan bahwa buku
ini sangat berguna agar kita dapat mengetahui cara mengolah dan memanfaatkan
sumber energi alternatif briket batu bara secara bijak. Maka dari itu,
disarankan bagi para kakak-kakak, adik-adik, tante, om, dan semuanya ayo segera
miliki buku ini untuk selamatkan Indonesia yang lebih baik!
0 komentar:
Posting Komentar